Tokoh
Sumber Dana Karya agung tawur labuh gentuh segara kertih, panyegjeg jagat panca Bali krama di Pura Agung Kentel Gumi (pura puseh jagat Bali ) Partisipasi Bersama dan Dukungan Luas Masyarakat
Rabu, 06 November 2024
Upacara du pura kentel Gumi klungkung
Klungkung, Newsyess.com – Persiapan upacara besar Karya agung tawur labuh gentuh segara kertih, panyegjeg jagat, panca Bali Krama, di Pura Agung Kentel Gumi, desa tusan, Banjarangkan, Klungkung, tidak hanya melibatkan dedikasi spiritual, tetapi juga memerlukan perencanaan keuangan yang matang. Pada Rabu (6/11/2024), Wayan Widiana, selaku Koordinator Penggalian Dana, menjelaskan kepada Newsyess mengenai rincian dan sumber dana yang mendukung upacara suci ini.
Dukungan Dana dari Berbagai Sumber
Dalam wawancara tersebut, wayan Widiana menyebutkan bahwa pelaksanaan karya besar ini didukung oleh berbagai sumber pendanaan, baik dari lembaga pemerintah maupun kontribusi masyarakat. “Sumber dana utama kami berasal dari bantuan PJ.Gubernur Provinsi Bali, Pemkab Kabupaten Klungkung, pemkab Badung dan Punia dari seluruh desa adat SE kecamatan Banjarangkan ujarnya. Selain itu, partisipasi masyarakat juga menjadi elemen penting yang memungkinkan terselenggaranya upacara dengan lancar.
Dana yang diperoleh tidak hanya berbentuk sumbangan uang, tetapi juga kontribusi dalam bentuk material dan sarana-sarana pendukung lainnya. Beberapa masyarakat ikut berpartisipasi dengan memberikan punia (sumbangan) berupa bahan makanan, dekorasi, dan peralatan ritual yang penting untuk mendukung prosesi upacara.
Anggaran yang Signifikan untuk Upacara Besar
Wayan Widiana menjelaskan bahwa total dana yang dibutuhkan untuk menggelar seluruh rangkaian upacara ini mencapai angka fantastis, yakni sekitar Rp 3-4 miliar. “Anggaran ini mencakup seluruh sesi upacara, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga prosesi penutupan. Kegiatan ini melibatkan banyak elemen masyarakat dan berlangsung selama 11 hari, dari 16 hingga 27 November 2024,” tuturnya.
Partisipasi Masyarakat dan Kemudahan Donasi
Untuk mendukung transparansi dan memfasilitasi partisipasi masyarakat, panitia menyediakan berbagai jalur donasi. “Kami membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi melalui Peran dan layanan donasi yang tersedia di berbagai piringan (media online) di Bali,” kata Wayan Widiana . Dengan adanya opsi ini, masyarakat, baik yang berada di Bali maupun di luar daerah, dapat memberikan kontribusi mereka dengan lebih mudah.
Wayan Widiana juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam mendukung upacara ini, baik secara langsung maupun dengan menyumbangkan dana melalui platform yang telah disediakan. Partisipasi ini penting untuk menjaga kelancaran upacara, terutama dalam hal penyediaan berbagai kebutuhan yang sangat spesifik untuk ritual suci ini.
Harapan dan Makna Upacara
Sebagai upacara besar yang dihelat setiap 10 tahun sekali, Karya agung tawur labuh gentuh, panyegjeg jagat, panca Bali memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Hindu di Bali. Upacara ini bertujuan untuk memohon kesejahteraan, keseimbangan alam, dan perlindungan bagi semesta. “Harapan kami adalah agar Bali senantiasa aman, nyaman, dan dilindungi oleh dewa-dewa. Semoga dengan upacara ini, kedamaian dan harmoni di Bali dapat selalu terjaga,” harap Wayan Widiana.
Pura Agung Kentel Gumi, yang dikenal sebagai pusat spiritual dan budaya, menjadi tempat penting untuk menjaga tradisi ini tetap hidup. Upacara ini dihadiri oleh ribuan umat dari berbagai desa dan wilayah, yang bersama-sama melantunkan doa dan mengikuti prosesi dengan khidmat.
Baca juga:
Klungkung">Upacara Mepepada Wawalungan Tawur Labuh Gentuh Segara Kertih di Pura Agung Kentel Gumi Banjarangkan Klungkung
Rangkaian upacara di Pura Agung Kentel Gumi ini tidak hanya menunjukkan kekuatan spiritual, tetapi juga solidaritas masyarakat Bali dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat. Dengan dukungan pemerintah, komunitas, dan partisipasi publik yang luas, simbol gotong royong dan dedikasi untuk menjaga warisan budaya yang tak ternilai.(TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024