logo loading

News

Karya Seni Ukir I Ketut Murtawan: Menembus Pasar Internasional, Pesanan Dari Banyak Negara

 Minggu, 13 Oktober 2024

Karya seni ketut MURTAWAN tembus dunia


 

Gianyar,  – I Ketut Murtawan, seorang pematung asal Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, telah mengukir perjalanan panjang dalam seni ukir kayu selama lebih dari 38 tahun. Melalui dedikasi dan kecintaannya terhadap seni, Murtawan berhasil menembus pasar internasional dan menjadikan karya-karyanya yang bertema Mahabharata dan Ramayana dikenal hingga mancanegara.  

Dari Lingkungan Seni ke Panggung Global  
Murtawan memulai kariernya pada usia 12 tahun, terinspirasi dari lingkungan dan keluarganya yang sudah lekat dengan seni ukir. "Dari kecil saya sering melihat kakak dan para seniman di desa mengukir kayu. Di sinilah saya mulai belajar, terutama dengan tema Mahabharata dan Ramayana," ujar Murtawan. Bakatnya berkembang pesat setelah mendapat bimbingan dari beberapa maestro lokal seperti Pak Modera, Pak Mahom, dan Pak Lintor.  

Ia mulai serius menekuni seni patung pada tahun 1987, dan hingga kini, karya-karyanya tidak hanya diminati di dalam negeri tetapi juga menarik perhatian pasar internasional.  

Pesanan dari Hotel hingga Kolektor Eropa  

Karya seni Murtawan sudah menghiasi berbagai hotel prestisius di Bali, seperti Royal Putamaha di Ubud dan Hotel Santrian di Sanur. "Banyak hotel memesan patung untuk ditempatkan di lobi atau kantor, agar menghadirkan sentuhan seni khas Bali," jelasnya. Selain Bali, ia berharap karya seninya bisa semakin dikenal di wilayah Indonesia lainnya.  

Tak hanya itu, karya Murtawan juga berhasil menembus pasar mancanegara. Salah satu patung karyanya yang rumit terjual dengan harga Rp400 juta kepada kolektor di Belanda. "Karya-karya dengan tema epik seperti Mahabharata dan Ramayana ini sangat diminati karena bukan sekadar patung, tapi juga mengandung cerita dan makna mendalam," ungkap Murtawan.  

Harga setiap patung bervariasi, mulai dari Rp35 juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung ukuran dan kerumitan ukiran. Proses pengerjaan sebuah patung bisa memakan waktu antara 6 bulan hingga 1,5 tahun, terutama jika detail ukirannya sangat kompleks.

Tantangan Mendapatkan Bahan Baku 
 
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Murtawan adalah ketersediaan bahan baku berkualitas. Kayu seperti jepun dan kamboja kini semakin sulit ditemukan. “Bahan baku harus kami negosiasikan dengan pemasok, dan terkadang kami hanya bisa mendapatkan kayu dari pohon mati,” ujarnya.  

Namun, Murtawan tetap fleksibel dalam menerima pesanan. Pelanggan yang ingin membawa bahan baku sendiri dipersilakan, dan ia akan menyesuaikan desain patung sesuai permintaan. "Kami bisa membuat karya berdasarkan motif atau tema yang diinginkan, terutama yang bertema Ramayana dan Mahabharata," jelasnya.  

Berperan dalam Masyarakat dan Harapan kepada Pemerintah 
 
Selain fokus pada karyanya, Murtawan juga berperan aktif dalam membantu masyarakat sekitar. Ia mempekerjakan 12 karyawan lokal dan memberikan mereka pelatihan seni ukir untuk membantu mereka mendapatkan penghasilan dan menghidupi keluarga. “Saya ingin seni ini menjadi jalan bagi anak muda untuk belajar dan berkarya,” katanya.  

Murtawan berharap pemerintah lebih memperhatikan para seniman dan memberikan dukungan dana bergulir untuk usaha kecil. "Kalau ada bantuan dari pemerintah, usaha seperti ini bisa berkembang lebih besar dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang," harapnya. Ia juga berharap agar pemerintah Kabupaten Gianyar dan Provinsi Bali aktif melibatkan para seniman dalam pameran seni dan promosi.  

Menghidupkan Warisan Budaya melalui Seni Ukir  

Bagi Murtawan, seni ukir bukan sekadar pekerjaan tetapi bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dan diteruskan. "Setiap pahatan kayu ini adalah bagian dari identitas kita. Saya ingin karya ini terus hidup dan membawa nama Bali di kancah internasional," ujarnya.  

Bagi yang tertarik melihat atau memesan karya seni dari I Ketut Murtawan, Anda bisa mengunjungi workshop-nya di Banjar Buruan, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, atau menghubungi melalui 087738706061. Dengan setiap pahatannya, Murtawan berharap dapat terus menghadirkan keindahan budaya Bali dan mengukir masa depan seni yang lebih cerah.(TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024