Nusa Dua, Bali - World Water Forum (WWF) ke-10 resmi dibuka tanggal 18 Mei 2024, dan akan berlangsung hingga 25 Mei 2024. Acara bergengsi ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk tokoh lokal dan masyarakat setempat. Salah satu dukungan yang menonjol datang dari Jro Bendesa Adat Bualu, I Wayan Mudita, SH, yang menyampaikan apresiasinya dalam wawancara dengan media Newsyess pada Senin, 20 Mei 2024.

Dalam wawancara tersebut, I Wayan Mudita menyatakan harapannya agar Nusa Dua, khususnya Desa Adat Bualu, terus menjadi tuan rumah bagi pertemuan-pertemuan bertaraf internasional dan nasional. "Kami berharap agar acara-acara KTT yang bertaraf internasional maupun nasional bisa berlangsung di Nusa Dua Bali, khususnya di Desa Adat Bualu. Ini akan berdampak baik bagi pariwisata Bali dan Indonesia pada umumnya," ujarnya.

I Wayan Mudita juga menekankan pentingnya komunikasi yang lebih awal untuk persiapan pengamanan. "Untuk menjaga keberlangsungan acara-acara besar, perlu adanya komunikasi lebih awal agar kami bisa mempersiapkan pengamanan wilayah dengan melibatkan pecalang, seperti pada event KTT G20 sebelumnya dan sekarang KTT WWF yang sedang berlangsung," tambahnya.

Pengamanan untuk WWF ke-10 ini berjalan lancar dengan melibatkan berbagai pihak keamanan. Desa Adat Bualu bekerja sama dengan pecalang lokal, yang dikoordinasikan langsung oleh Mabes Polri, Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polsek Kuta Selatan. "Kami Desa Adat Bualu juga dilibatkan Pecalang untuk attensi pengamanan yang langsung dikoordinasikan dari Mabes Polri, Polda Bali, Polresta Denpasar, Polsek Kuta Selatan dan berjalan dengan baik," kata I Wayan Mudita.

World Water Forum ke-10 ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang diskusi penting tentang isu-isu air global tetapi juga mendorong pariwisata Bali ke tingkat yang lebih tinggi. Dukungan penuh dari masyarakat lokal dan pemerintah menunjukkan komitmen bersama untuk suksesnya acara ini dan event-event besar di masa depan.

Dengan keberhasilan penyelenggaraan WWF ke-10, Bali kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi utama untuk konferensi internasional, membawa dampak positif bagi ekonomi lokal dan memperkuat citra Indonesia di mata dunia.(timnewsyess)