News
Jadi Kebaggan, Desa Temesi Jadi Tujuan Studi Pengolahan Sampah Berbasis Sumber
Sabtu, 28 September 2024
Desa temesi gianyar
Gianyar, – Desa Temesi di Gianyar terus menarik perhatian berbagai pihak karena keberhasilannya dalam menerapkan sistem pengolahan sampah berbasis sumber. Pada Sabtu, 28 September 2024, Desa Temesi mendapat kunjungan dari rombongan Kelurahan Penggungharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang datang untuk mempelajari sistem pengolahan sampah di desa tersebut.
Kades Temesi, I Ketut Branayoga, SE, atau yang dikenal dengan sebutan Ahok Temisi ini menjelaskan bahwa sistem pengolahan sampah di Temesi berfokus pada pemilahan sampah di sumber, yakni di rumah tangga. Dengan penjadwalan pengangkutan sampah berdasarkan jenisnya – organik, anorganik, dan residu – masyarakat Desa Temesi diharapkan tidak mencampur sampah yang dihasilkan. "Sistem ini sangat efektif dalam mengurangi pencampuran sampah, sehingga masyarakat lebih sadar dan disiplin," jelasnya.
Hingga saat ini, tingkat kesadaran warga Temesi dalam mengelola sampah telah mencapai 90%. “Kami menargetkan 100% kesadaran di masa mendatang. Kami percaya, jika masyarakat sudah paham bahwa sampah bisa menjadi bencana, mereka akan semakin taat mengikuti program ini,” tambah Branayoga / Ahok Temisi.
Kunjungan dari Penggungharjo ini berfokus pada bagaimana sistem pengolahan sampah di Temesi dapat diadaptasi di daerah mereka. Menurut Branayoga, / ahok temisi ini salah satu kunci keberhasilan Temesi adalah pemilahan sampah di sumber yang memungkinkan sampah anorganik seperti kertas, kaleng, dan plastik diolah menjadi barang bernilai ekonomi. "Sampah anorganik bisa menghasilkan cuan, karena dapat dijual ke pengepul atau perusahaan daur ulang," ungkapnya.
Baca juga:
Berbagi: Kepedulian untuk Wayan Agus yang Kehilangan Adiknya Karena Hemofilia dari Redaksi Newsyess
Pengelolaan sampah berbasis sumber di Desa Temesi juga berdampak positif pada pengurangan volume sampah yang dikirim ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). "Sebelum sistem ini diterapkan, sekitar 300 truk sampah masuk ke TPA setiap harinya. Sekarang, jumlah itu berkurang drastis menjadi sekitar 140 truk per hari," kata Branayoga / ahok temisi.
Dengan keberhasilan ini, Desa Temesi menjadi contoh nyata bagaimana pengelolaan sampah yang baik dapat berdampak signifikan pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.(TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024