Tokoh
I Wayan Putra: Jejak Pengabdian dan Dedikasi Tulus Selama 28 Tahun di Balik Kesuksan LPD Desa Adat Sogra Selat Karangasem
Selasa, 18 Februari 2025
Rekam jejak Wayan putra tokoh lpd sogra
Karangasem | Newsyess.com - Di tengah derasnya arus zaman, dan perkembangan teknologi yang kian pesat, I Wayan Putra telah menapaki perjalanan panjang sebagai pemucuk LPD Desa Adat Sogra, sebuah lembaga yang tumbuh dari kepercayaan masyarakat dan semangat pengabdian. Perjalanan kariernya dimulai pada tahun 1995, LPD yang secara Geografis terletak di ketinggian bukit dibawah kaki Gunung Agung Kabupaten Karangasem, saat itu ia diminta oleh prajuru setempat untuk memimpin LPD yang kala itu masih asing dan penuh teka-teki baginya.
“Awalnya, saya diminta jadi ketua LPD. Saya pun belum memahami banyak hal tentang lembaga ini. Dulu, istilah ‘pengayah’ dan mekanisme pengelolaan dana masih terasa jauh dari pemahaman saya,” kenangnya dengan rendah hati.
Awal Perjalanan dan Pembelajaran yang Mengakar
Tanpa banyak pilihan, I Wayan Putra mengikuti pelatihan yang diadakan untuk para calon pengurus LPD. “Saya diberikan buku, blanko, dan berbagai instruksi, mulai dari pembukaan rekening hingga tata cara administrasi. Saya belajar banyak dari para pembina seperti Pak Nyoman dan Pak Gendidi. Mereka datang untuk mengajari kami bagaimana mengelola LPD secara nyata, bukan hanya teori,” ujarnya.
Proses pembelajaran yang intens tersebut kemudian membuka mata I Wayan Putra bahwa LPD bukan sekadar lembaga administratif. Ia mulai memahami bahwa LPD merupakan jantung ekonomi desa yang harus berada tepat di tengah-tengah masyarakat, melayani setiap lapisan, dari yang kaya hingga yang kurang mampu, dengan prinsip kesederhanaan dan keadilan.
Dari Aset Kecil Menuju Kepercayaan Masyarakat
Sejak awal berdirinya pada tahun 1996, LPD Desa Adat Sogra perlahan membangun aset dan kepercayaan. “Dari tahun ke tahun, aset kami berkembang. Kami belajar memanfaatkan setiap celah dan potensi yang ada. Ada kalanya aset kami menembus angka ratusan juta rupiah, sesuatu yang dulu tidak pernah kami bayangkan,” ungkap I Wayan Putra.
Baginya, pertumbuhan aset bukanlah tujuan semata. Yang lebih utama adalah terciptanya sinergi dan kepercayaan antara LPD dan masyarakat desa. Ia percaya, “Kita harus selalu berada di tengah masyarakat. Baik mereka yang memiliki banyak, maupun yang serba kekurangan, semua berhak mendapatkan pelayanan yang adil dan transparan.”
Filosofi Hidup: Merintis, Membesarkan, dan Meregenerasi
I Wayan Putra menanamkan tiga pilar utama dalam kepemimpinannya: merintis, membesarkan, dan meregenerasi. Konsep “simple” menjadi pegangan, di mana kesederhanaan bukan berarti kekurangan, melainkan fondasi yang kuat untuk melayani dengan sepenuh hati. “Lakukanlah kewajiban, maka hakmu akan datang,” tegasnya. Filosofi itulah yang ia tanamkan kepada setiap pegawai dan masyarakat, bahwa keberhasilan lembaga terletak pada ketulusan dalam menjalankan kewajiban.
Lebih jauh, ia tengah mempersiapkan regenerasi kepemimpinan. “Saya sedang menyiapkan tongkat kumandu untuk generasi berikutnya. Saya ingin memastikan bahwa suatu hari nanti, kepemimpinan LPD ini bisa berpindah tangan kepada orang-orang yang benar-benar memahami kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat,” imbuhnya dengan optimisme.
Mengabdi dengan Sepenuh Hati
Bagi I Wayan Putra, setiap langkah dan keputusan dalam mengelola LPD adalah bagian dari pengabdian yang lebih besar kepada masyarakat. Baginya, hidup adalah rangkaian suka dan duka, tantangan dan anugerah. “Setiap cobaan mengajarkan kita untuk lebih mengerti makna kehidupan. Dalam duka, ada pembelajaran; dalam suka, ada kehangatan persaudaraan,” ujarnya.
Di balik setiap kebijakan, terdapat niat untuk menciptakan kesejahteraan bersama, mulai dari penyediaan dana duka bagi keluarga yang kehilangan, hingga bantuan untuk yang sedang sakit atau membutuhkan modal usaha. “Kita hadir untuk melayani. Kita tidak hanya menghitung aset atau keuntungan, tapi lebih kepada bagaimana kita bisa saling menguatkan dan menjaga kepercayaan masyarakat,” pungkasnya.
Warisan Pengabdian untuk Masa Depan
Perjalanan I Wayan Putra sebagai pemucuk LPD Desa Adat Sogra bukan hanya tentang angka dan administrasi, melainkan tentang nilai-nilai kemanusiaan yang tulus. Dengan semangat optimisme dan dedikasi, ia telah menorehkan sejarah yang menginspirasi banyak pihak di desanya. Kini, dengan bekal pengalaman dan visi regenerasi, ia berharap LPD Desa Adat Sogra akan terus berkembang dan menjadi pilar utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang.
Di tengah arus perubahan zaman, kisah I Wayan Putra tetap menjadi saksi bisu bahwa pengabdian sejati akan selalu memberi arti, bahwa dalam setiap hembusan napas pelayanan, terukir harapan bagi generasi mendatang. (TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024