News
I Made Budiasa, M.Si, Langsung Bekerja Pasca Dilantik Sebagai Anggota DPRD Gianyar: Fokus pada Pembentukan Ranperda Perlindungan Pelestarian Budaya dan Pertanian
Jumat, 16 Agustus 2024
Made budiasa anggota DPRD gianyar
Gianyar, .com – Anggota DPRD Kabupaten Gianyar dari PDI Perjuangan, Ir. I Made Budiasa, M.Si, yang terpilih dari dapil Ubud, langsung tancap gas dengan melanjutkan tugasnya Sebagai ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) di DPRD Gianyar, Budiasa fokus pada pembentukan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang menjadi prioritas utama.
Setelah dilantik, Budiasa mengungkapkan bahwa salah satu dari 25 Ranperda yang akan diajukan adalah hasil usulan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. "Dari 25 Ranperda, 22 diusulkan oleh SKPD terkait, sementara 3 Ranperda adalah usulan dari DPRD sendiri, di mana salah satunya sangat penting untuk pelestarian dan melindungi budaya Bali," kata Budiasa.
Budiasa menegaskan, salah satu fokus utamanya adalah melindungi tarian-tarian sakral Bali yang belum mendapat perhatian maksimal. "Kami akan melestarikan dan melindungi tarian-tarian sakral yang selama ini belum sepenuhnya terungkap dan dilindungi. Ini menjadi prioritas agar warisan budaya Bali tetap terjaga dengan baik ke depan," ujarnya.
Selain budaya, Budiasa juga mengangkat isu perlindungan air bawah tanah yang kini semakin terancam. Menurutnya, penggunaan sumur bor yang masif dapat menyebabkan penurunan permukaan tanah dan krisis air di masa depan. "Air bawah tanah ini tergerus dengan banyaknya penggunaan sumur bor, dan jika dibiarkan, kita bisa menghadapi masalah lingkungan besar di masa depan," jelasnya.
Budiasa, yang juga merupakan Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Gianyar, telah berhasil mengusulkan inisiatif Perda Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan (LP2B). "Perda ini sudah berjalan, dan ini adalah inisiatif kami untuk melindungi lahan pertanian yang semakin berkurang karena alih fungsi lahan menjadi perumahan dan pembangunan lainnya," terangnya.
Lebih jauh, Budiasa menyoroti ancaman serius terhadap sektor pariwisata Bali jika lahan pertanian terus tergerus. "Sawah-sawah di Bali menjadi daya tarik utama bagi wisatawan asing. Jika sawah-sawah ini habis, kita kehilangan salah satu elemen penting yang membuat Bali unik di mata dunia," kata Budiasa. Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya perlindungan terhadap lahan pertanian agar pariwisata dan budaya Bali dapat tetap terjaga.
Untuk melindungi petani dan lahan mereka, Budiasa menyebut beberapa langkah yang akan diambil. "Kami akan memberikan subsidi pupuk dan bibit, mempermudah akses pajak, serta memperbaiki infrastruktur seperti jalan dan irigasi agar petani dapat mengelola lahannya dengan lebih optimal," tambahnya. Selain itu, Budiasa juga berencana bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membuat Peraturan Bupati yang mendukung program perlindungan lahan pertanian, dan akan berusaha untuk bisa bekerja sama dengan pihak pemerintah Kabupaten dan Provinsi untuk menampung dan memanfaatkan hasil panen mereka contoh seperti dengan memberdayakan UMKM bisa mengolah hasil pertanian menjadi sambal saos dan yang lainnya.
Budiasa menekankan pentingnya dukungan dari PDI Perjuangan dan Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam mewujudkan visi ini. "Dengan mayoritas 31 kursi di DPRD Gianyar, PDI Perjuangan akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat, khususnya petani, yang merupakan tulang punggung ekonomi daerah," katanya.
Salah satu rencana besar Budiasa adalah mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian untuk mencegah kerugian petani akibat fluktuasi harga saat musim panen. "Sering kali harga tomat, cabai, dan produk pertanian lainnya jatuh drastis pada musim panen, bahkan sampai tidak dipanen karena rugi besar. Kami berencana untuk membangun pabrik-pabrik kecil pengolahan hasil pertanian, seperti saus tomat dan sambal, yang akan membantu menjaga harga tetap stabil dan mengurangi kerugian petani," jelas Budiasa.
Budiasa juga mendorong penggunaan produk lokal di hotel-hotel Bali, baik yang berbintang maupun yang kecil. "Kita wajibkan hotel-hotel untuk menggunakan hasil pertanian lokal, baik yang organik maupun konvensional, sehingga hasil bumi kita bisa langsung terserap oleh pasar hotel dan restoran," ujarnya. Ini, menurut Budiasa, akan memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani lokal.
"Melalui Perda perlindungan hasil pertanian, kami berharap kehidupan petani dapat lebih baik. Mereka harus merasa diayomi, difasilitasi, dan tidak dibiarkan merugi setiap kali musim panen tiba. Ini adalah tugas kami di legislatif dan eksekutif untuk memberikan kepastian dan solusi bagi mereka," tambah Budiasa.
Budiasa juga optimistis bahwa langkah-langkah ini akan memperkuat sektor pertanian di Gianyar dan Bali pada umumnya, serta membantu mempertahankan warisan budaya Bali yang kaya, sehingga mampu menjamin kelangsungan ekonomi dan sosial di masa depan.(TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024