Klungkung | Newsyess.com - Jumat 4 April 2025 – Suasana hangat penuh makna menyelimuti Wantilan Pura Dalem Tampuagan, Sengguan, Klungkung, saat Para Gotra Sentana Dalem Tarukan (PGSDT) Kabupaten Klungkung memperingati HUT ke-56 mereka. Acara yang berlangsung pada Jumat (4/4) ini dihadiri langsung oleh Bupati Klungkung I Made Satria bersama Ny. Eva Satria, serta sejumlah tokoh penting lainnya, seperti Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra dan Ida Dalem Semara Putra, beserta undangan dari unsur pasemetonan, pemerintah, dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Satria menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan peringatan HUT yang sederhana namun sarat makna. Mengusung semangat Tri Hita Karana, kegiatan diawali dengan persembahyangan sebagai ungkapan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Parhyangan), dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kepada semeton PGSDT sebagai bentuk nyata rasa pawongan dan solidaritas sosial dalam spirit satya masemeton.

“Saya berharap PGSDT Kabupaten Klungkung terus berkontribusi dalam mendukung pembangunan daerah, sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Klungkung Mahottama  yakni Klungkung yang Maju, Harmonis, Tentram, dan Makmur,” ujar Bupati asal Nusa Penida ini.

Lebih lanjut, Bupati Satria berpesan agar seluruh semeton PGSDT senantiasa memelihara rasa sradha bhakti ring leluhur, selalu eling ring kawitan, dan memperkuat ikatan guyub masemeton sebagai modal sosial dalam menjalankan dharma agama pasemetonan maupun dharma negara.

“Pasemetonan jangan sampai menjadi sekat-sekat eksklusif, tetapi justru menjadi kekuatan pemersatu umat Hindu, khususnya di Klungkung. PGSDT adalah wadah kebersamaan yang lahir dari ikatan leluhur, bukan sekadar organisasi biasa,” ajaknya penuh harap.

Sementara itu, Ketua Panitia HUT ke-56 PGSDT Klungkung, Ketut Sena, menyampaikan bahwa tema yang diusung tahun ini adalah: “Vasudhaiva Kutumbakam Berlandaskan Tri Hita Karana Menuju Klungkung Mahottama.” Tema ini menekankan bahwa seluruh umat manusia sejatinya adalah satu keluarga besar yang hidup berdampingan dalam harmoni.

Ketut Sena juga menjelaskan bahwa peringatan HUT tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga diisi dengan kegiatan penguatan kompetensi kepemangkuan, termasuk parikrama dan tata titi nganteb upacara untuk seluruh pemangku PGSDT se-Kabupaten Klungkung.

“Ini sangat penting agar ada pemahaman yang seragam mengenai tata cara nganteb banten dalam upacara keagamaan, demi menjaga kesucian dan kekhidmatan upacara di masing-masing Dadia,” jelasnya.

Ia juga mencatat bahwa hingga saat ini, PGSDT Klungkung telah memiliki 125 Dadia dengan jumlah anggota mencapai 9.500 orang, yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Klungkung.

Dengan semangat vasudhaiva kutumbakam dan kebersamaan yang dilandasi nilai-nilai adat, budaya, dan spiritual, PGSDT diharapkan menjadi kekuatan sosial kultural yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah dan pelestarian warisan leluhur Bali. (TimNewsyess)