Klungkung, klungkungnews.com - 
Salah satu pedagang makanan di Kabupaten Klungkung yang bergerak di bidang makanan ikan laut, terdampak kenaikan harga minyak curah dan beras. Salah satunya dirasakan oleh pemilik Warung Mailaku, I Ketut Buda Ana.
"Sangat terasa sekali. Awalnya beras naik seribu terus. Sekarang giliran beras naik seribu dari sepuluh ribu sampai sekarang Rp 16 ribu sekilo," ujar dia ketika ditemui klungkungnews pada, Sabtu, 02/3/3024 di Banjarangkan Klungkung.
Dengan kenaikan harga tersebut, pihaknya merasakan berat berjualan makanan. "Kami agak sudah berjualan," ujar dia.
Dirinya tidak bisa serta merta ikut menaikkan harga porsi makanan. "Kalau langsung dinaikkan, takut pelanggan kabur. Kalau gak dinaikkan kita gak dapat untung," jelas dia.
Maka pemerintah diharapkan ikut memperhatikan harga yang naik ini. Selain itu, kebutuhan bumbu, seperti tomat hingga cabai juga ikut naik. "Kalau cabai Bali Rp 55 ribu," jelas dia.
Di makanan, beras dan minyak paling dibutuhkan oleh pedagang kuliner. "Maka kami harap bahan baku diturunkan, supaya kami bisa seimbang di bawah, tidak terlalu mahal," jelas dia.
Mengenai upaya operasi pasar, pihaknya mendukung. "Biar ada operasi pasar, namun tetap harganya naik," jelas dia.
Selama ini, pedagang masih bingung mengenai kebijakan ini. "Kalau naikkan makanan kami Rp 2.000, bisa pelanggan kami berpikir belanja di kami, bisa kabur mereka," keluhnya.
Lebih lanjut dikatakan, dirinya berjualan 9 tahun. "Kami harap, sebagai penjual makanan, agar harga bahan baku stabil. Standar Rp 12 ribu beras, minyak goreng juga supaya bisa turun," tutup dia. (Ngakan Suardika)