News
Festival Air Suwat (Fas) Desa Adat Suwat ke-10: Tradisi Berlanjut, Berbagi Kesejahteraan untuk Krama sebesar Rp 84 Juta
Rabu, 01 Januari 2025
Fas ke-10 Bagikan Keuntungan pada krama
Gianyar | Newsyess.com – Desa Adat Suwat kembali menggelar Perang Air yang telah menjadi tradisi tahunan mereka, menandai perjalanan satu dekade Festival Air Suwat pada Senin, 30 Desember 2024. Dalam festival kali ini, kebahagiaan tidak hanya dirasakan melalui kemeriahan acara, tetapi juga melalui pembagian kesejahteraan kepada krama desa adat senilai Rp84 juta. Setiap Kepala Keluarga (KK) menerima Rp250 ribu sebagai bentuk apresiasi atas dukungan mereka terhadap pelestarian tradisi.
Jro Bendesa Adat Suwat: Refleksi dan Komitmen untuk Masa Depan
Jro Bendesa Adat Suwat, Ngakan Putu Sudibya, ST., menyampaikan bahwa keberlangsungan Festival Air selama 10 tahun ini merupakan pencapaian yang luar biasa, terutama bagi sebuah desa yang jauh dari pusat keramaian. "Ini adalah bekas pertanda dari berbagai hal yang harus kami lakukan. Festival ini tidak hanya soal tradisi, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan kebersamaan di antara masyarakat desa," ujar Ngakan Putu Sudibya.
Dalam refleksi perjalanannya, ia menekankan pentingnya inovasi agar festival tetap menarik. "Setiap tahun kami berusaha menampilkan sesuatu yang berbeda. Tahun ini, kami mengambil tema 'Air itu Sederhana.' Kami ingin kembali ke akar tradisi dengan kesederhanaan, tanpa hiasan berlebihan atau melibatkan tokoh besar. Ini adalah momen untuk memperkuat internal desa kami," tambahnya.
Tiga Elemen Utama Festival Air
Festival Air Suwat memiliki tiga elemen utama: perang lumpur, perang air, dan dinamika kebersamaan. Elemen-elemen ini menggambarkan nilai-nilai tradisional yang dipegang teguh oleh masyarakat Desa Suwat. Tahun ini, tema kesederhanaan menjadi penekanan utama untuk merefleksikan 10 tahun perjalanan festival ini sekaligus mempersiapkan langkah lebih besar di masa depan.
"Ke depan, kami ingin menjadikan Festival Air Suwat sebagai salah satu ritual budaya besar di Bali, dengan menampilkan berbagai tradisi dan seni lokal yang unik. Kami juga berharap festival ini dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pendidikan di desa kami," ungkap Jro Bendesa.
Pembagian Kesejahteraan: Wujud Nyata Keberhasilan Desa
Dalam festival tahun ini, Desa Adat Suwat membagikan sisa hasil usaha senilai Rp84 juta di mana setiap KK Mendapatkan Dana sebesar Rp 250 Ribu kepada krama desa sebagai wujud nyata keberhasilan ekonomi desa. "Ini sudah kali kedua kami lakukan. Tahun depan, kami berharap kesejahteraan yang dibagikan akan meningkat seiring dengan berkembangnya usaha desa," jelasnya.
Pembagian kesejahteraan ini bukan hanya tentang nilai uang, tetapi juga simbol kebersamaan dan komitmen untuk memajukan desa. "Dengan adanya pusat pertumbuhan ekonomi di desa, masyarakat dapat bekerja dan menikmati hasil dari usaha bersama. Inilah yang menjadi inti dari festival ini: membangun kesejahteraan dan kebahagiaan untuk semua," tutup Ngakan Putu Sudibya.
Harapan untuk Masa Depan
Melalui Festival Air Suwat, Desa Adat Suwat tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menciptakan peluang untuk kemajuan ekonomi dan sosial. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, masyarakat desa berharap tradisi ini akan terus berlanjut dan membawa manfaat yang lebih besar bagi seluruh krama desa.(TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024