Penjabat (Pj.) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika membuka kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT)
Perencanaan Daerah terkait Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan di Kabupaten Klungkung, Kamis (21/3). Kegiatan ini diprakarsai oleh Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali bersama Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Klungkung.

Diskusi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait SPM bidang pendidikan serta membahas kendala, tantangan, mitigasi resiko pemenuhan SPM bidang pendidikan.

Kepala BPMP I Made Alit Dwitama mengatakan capaian mutu pendidikan Kabupaten Klungkung berdasakan induk SPM tahun 2024 mencapai 76,6 dengan status Tuntas Pratama. Sebelumnya hanya mampu dipoin 66,64 dengan predikat Tuntas Muda.  Pihaknya berharap Kabupaten Klungkung akan menjadi pioner yang bisa mencapai predikat Tunas Madya. 

"Saat ini Klungkung sudah memenuhi 64 dari 108 indikator prioritas yakni sebesar   59,2 %. Kami berharap anggaran tahun ini lebih banyak yang akan terpenuhi sehingga berbagai kegiatan dalam mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan bisa dilaksanakan. Untuk tahun ini baru 6,69 % anggaran dari seluruh anggaran pendidikan. Maka dari itu kita harus memiliki pandangan, visi dan tujuan yang sama bagaimana kita melakukan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Klungkung." Ujar BPMP I Made Alit Dwitama.

Sementara itu Pj. Bupati Nyoman Jendrika mengatakan semua patut berbangga karena mutu pendidikan Kabupaten Klungkung telah beranjak dari Tuntas Muda menjadi Tuntas Pratama. Namun demikian pihaknya meminta kepada Kadisdikpora supaya sisa 42 indikator prioritas harus dituntaskan dan tentunya dengan dukungan anggaran.

"Jika ingin mencapai indikator prioritas yang lebih tinggi, tentunya harus didukung oleh semua pihak, Disdikpora dan Bappeda supaya berkolaborasi sehingga program program yang menghasilkan  pendidikan berkualitas bisa terlaksana demi peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Klungkung, " ujar Pj. Bupati Nyoman Jendrika.