Tokoh
Dharmasadhana ke-3 di Kecamatan Sawan: "Menata Diri dengan Berbagi"
Senin, 07 Oktober 2024
Dharmasadhana ke-3 di Kecamatan Sawan: "Menata Diri dengan Berbagi"
Buleleng, – Kegiatan Dharmasadhana yang diinisiasi oleh Penyuluh Agama dari Kementerian Agama Kabupaten Buleleng kembali dilaksanakan untuk ketiga kalinya. Kali ini, acara berpusat di Kecamatan Sawan dengan tema "Menata Diri dengan Berbagi". Rangkaian kegiatan dimulai dengan persembahyangan di Pura Gunung Sekar, Desa Giri Emas, Desa Adat Sangsit Dangin Yeh. Pura yang berdiri megah di pinggir jalan utama Singaraja-Karangasem ini dikenal memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, khususnya dalam peradaban Hindu di Buleleng.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, I Made Subawa, S.E., M.Pd, didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Buleleng, Ni Putu Suliasih, menyampaikan apresiasi dalam sambutannya. Beliau menegaskan bahwa kegiatan Dharmasadhana ini sepenuhnya merupakan swadaya dari penyuluh agama yang ada di Kabupaten Buleleng. Penyuluh agama berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti prajuru desa, dinas, dan pihak kecamatan, untuk memastikan kegiatan ini berlangsung dengan lancar.
“Kegiatan ini adalah bagian dari tugas pokok dan fungsi penyuluh agama untuk memberikan pencerahan spiritual dan moral kepada masyarakat. Keberadaan penyuluh agama di tengah masyarakat bertujuan untuk mengajak umat agar senantiasa berada di jalan Dharma. Kegiatan seperti ini juga menguatkan ikatan antara penyuluh dengan warga binaan di seluruh wilayah Buleleng,” ujar I Made Subawa.
Beliau juga berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan di kecamatan-kecamatan lain, guna mempererat tali kasih antara penyuluh agama dan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran spiritual dan mempererat kerjasama antar masyarakat dan penyuluh agama.
Antusiasme Masyarakat Terhadap Dharmasadhana
Kelian Adat Jro Mangku Wayan Gunawan, selaku Bendesa Desa Giri Emas, Sangsit, menyambut hangat kedatangan para penyuluh agama. Beliau menyampaikan bahwa keberadaan penyuluh agama di Kecamatan Sawan sangat dirasakan manfaatnya. Penyuluh agama selalu aktif dalam setiap kegiatan keagamaan, serta memberikan masukan terkait pelaksanaan ritual keagamaan di desa adat.
Dalam sambutannya, Jro Mangku Wayan Gunawan berharap agar Kementerian Agama dapat terus memberikan dukungan kepada masyarakat, khususnya para pemangku dan serati banten, melalui pelatihan dan pemantapan pemahaman keagamaan. Menurutnya, penyuluh agama memiliki peran penting dalam membangun kesadaran spiritual masyarakat serta meningkatkan kualitas pemahaman agama.
Kegiatan Dharmasadhana ini juga diwarnai dengan berbagai aktivitas sosial, seperti penanaman pohon, pemberian bantuan kepada warga kurang mampu, serta penguatan nilai-nilai keagamaan. Salah satu highlight dari kegiatan ini adalah pembacaan sejarah Pura Gunung Sekar oleh salah satu prajuru desa, yang menjelaskan tentang peran Pura sebagai sthana (kediaman suci) dari Dewa Shambu, sesuai dengan konsep Padma Bhuwana dalam agama Hindu di Buleleng.
Bantuan Sosial untuk Warga Kurang Mampu dan Disabilitas
Sebagai bagian dari kegiatan ini, bantuan sosial diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu, termasuk warga yang mengalami disabilitas. Salah satu penerima bantuan adalah Bapak Putu Putra Dana, seorang seniman suling dari Banjar Kawanan, Desa Adat Sawan, yang memiliki keterbatasan fisik tetapi tetap mampu memainkan alat musik tradisional untuk mengiringi gamelan.
Selain itu, bantuan juga diberikan kepada ibu hamil di Desa Jagaraga, serta warga dari Desa Kloncing, Sinabun, dan desa-desa lain di Kecamatan Sawan. Bantuan ini meliputi sembako, cendana, majagau, dan kebutuhan lainnya, yang diserahkan langsung kepada para penerima. Kerjasama dengan berbagai pihak termasuk prajuru desa, dinas kecamatan, dan penyuluh agama menunjukkan komitmen untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Keberlanjutan Program Dharmasadhana
Kegiatan Dharmasadhana yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Buleleng ini merupakan program yang direncanakan berlangsung setiap tiga bulan. Dengan sudah terlaksananya Dharmasadhana ke-3 ini, rencananya program serupa akan terus digelar di kecamatan-kecamatan lain, dengan harapan jangkauan kegiatan bisa semakin luas dan lebih banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat.
I Kadek Satria, S.Ag., M.Pd.H, Ketua Pasraman Pasir Ukir di Desa Pedawa, yang turut serta dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa Pasramannya akan terus mendukung program Dharmasadhana, baik secara moril maupun materiil. Beliau meyakini bahwa kegiatan ini memiliki nilai yang sangat positif bagi masyarakat, dan sejalan dengan visi dan misi Pasraman Pasir Ukir dalam bidang kemanusiaan dan spiritualitas.
Kegiatan Dharmasadhana ke-3 di Kecamatan Sawan ini berakhir dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan. Melalui kegiatan ini, penyuluh agama berhasil mengeratkan hubungan dengan masyarakat serta memberikan dukungan nyata dalam bentuk spiritual dan sosial. Kementerian Agama Kabupaten Buleleng berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk senantiasa menata diri dengan berbagi, sekaligus meningkatkan kualitas pemahaman spiritual dan kebersamaan dalam menjalankan kehidupan beragama.
Dengan kerjasama yang erat antara penyuluh agama, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, diharapkan kegiatan Dharmasadhana akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat di Buleleng.(TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024