Tokoh
Desak Putu Tirta SH, MH, Anggota DPRD Gianyar Ngayah di Pura Ulun Suwi Batugaing: Lestarikan Seni dan Budaya Lewat Tarian Margapati
Jumat, 27 Desember 2024
Desak putu Tirta ngyah tarian margapti
Gianyar, Bali | Newsyess.com – Anggota DPRD Gianyar, Putu Tirta SH, MH, menjadi sorotan publik setelah tampil ngayah dengan membawakan tarian Margapati di Pura Ulun Suwi Batugaing, Desa Tengkulak Kelod. Kehadirannya di acara adat ini menunjukkan komitmen kuat untuk melestarikan seni dan budaya Bali.
Di tengah suasana sakral pura, ibu-ibu dari Subak serta masyarakat sekitar turut hadir dengan penuh antusias. Mereka mengapresiasi semangat ngayah Putu Tirta dan dukungan yang diberikan oleh para tokoh masyarakat, termasuk para perempuan adat yang ikut tampil dalam berbagai tarian tradisional.
Semangat Perempuan Adat
Ketika ditanya mengenai motivasinya, salah satu ibu adat menyampaikan kebahagiaannya bisa turut ngayah di sela-sela kewajiban rumah tangga. "Kami sangat bahagia meskipun sibuk dengan tugas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga. Kami tetap meluangkan waktu untuk berlatih demi tampil maksimal malam ini," ujar salah satu peserta.
Proses persiapan untuk ngayah tidaklah singkat. Latihan intensif dilakukan selama beberapa bulan, seringkali di rumah masing-masing untuk mengatur waktu dengan keluarga. "Sebagai perempuan, kita harus bisa membagi waktu antara keluarga, seni, dan masyarakat. Itu bagian dari tanggung jawab kita," tambahnya.
Persembahan Margapati
Tarian Margapati yang dibawakan Putu Tirta mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat. Tarian ini menggambarkan kegagahan dan keberanian seorang pemimpin, sekaligus menjadi simbol tanggung jawab dalam menjaga seni dan budaya warisan leluhur.
Menurut Putu Tirta, ngayah di pura merupakan bentuk pengabdian kepada Tuhan dan masyarakat. “Sebagai wakil rakyat, saya merasa memiliki tanggung jawab untuk ikut melestarikan seni dan budaya. Ngayah adalah wujud nyata pengabdian kami, tidak hanya melalui kebijakan, tetapi juga tindakan langsung," ungkapnya.
Pesan untuk Generasi Muda
Dalam kesempatan tersebut, Putu Tirta juga memberikan pesan kepada generasi muda untuk terus menjaga dan melestarikan seni tradisional Bali. "Harapan kami, generasi muda bisa meneruskan semangat ngayah dan menjaga seni budaya ini. Apa yang kita lakukan hari ini adalah upaya untuk mewariskan tradisi kepada anak cucu kita," tambahnya.
Selain itu, ibu-ibu peserta ngayah juga mengungkapkan harapan yang sama. “Meskipun usia kami sudah di atas 50 tahun, kami tetap semangat ngayah. Kami ingin generasi muda melihat bahwa seni dan budaya Bali adalah bagian dari identitas kita yang harus dipertahankan,” ujar salah satu peserta yang malam itu turut membawakan tarian Rejang.
Dukungan Keluarga dan Komunitas
Ngayah di pura bukan hanya tugas individu, tetapi juga memerlukan dukungan keluarga. Para peserta mengakui bahwa suami dan keluarga mereka memberikan dukungan penuh untuk bisa tampil maksimal di acara ini. "Tanpa dukungan keluarga, kami tidak akan mampu menjalankan tugas ini dengan baik. Ini adalah kerja sama yang melibatkan semua pihak," kata salah satu ibu.
Komitmen Tanpa Batas
Bagi Putu Tirta dan para peserta ngayah lainnya, tidak ada batas waktu untuk berkontribusi dalam melestarikan seni dan budaya. "Sebisanya kami akan terus ngayah. Tidak ada batas waktu untuk pengabdian ini," ujar salah satu ibu dengan penuh semangat.
Acara ngayah di Pura Ulun Suwi Batugaing malam itu menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan kecintaan masyarakat Gianyar terhadap tradisi. Dengan kehadiran tokoh-tokoh seperti Putu Tirta, harapan untuk menjaga seni dan budaya Bali tetap hidup semakin nyata.
Merdeka Seni, Merdeka Budaya! (TimNewsyess)
Penulis : Tim Klungkungnews
Polling Dimulai per 1 Maret 2024
Polling Dimulai per 1 Maret 2024