Denpasar, 

Pada hari ini, Selasa, 7 Mei 2024, Badan Kerjasama Sama  Lembaga Perkreditan Desa (BKS-LPD) Provinsi Bali mengadakan Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) yang diselenggarakan dengan megah di Puri Nusa Indah, Denpasar, Bali. Dengan tema "Melalui Rapat Kerja Daerah Kita Perkuat Persatuan dan Kesamaan Menjaga Eksistensi Ekonomi Desa Adat Menuju Santi dan Jagatnate," acara ini bertujuan untuk menggalang semangat kolaborasi dalam membangun komunikasi harmonisasi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dalam sambutannya, I Made Pasti selaku Ketua Panitia Rakerda BKS-LPD Provinsi Bali, menyatakan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, termasuk Pemerintah Provinsi Bali, penglingsir, dan lembaga adat Provinsi Bali.

Rakerda BKS-LPD Bali tahun 2024 ini merupakan langkah strategis dalam memenuhi kewajiban organisasi untuk mengevaluasi kinerja selama satu tahun terakhir. Dalam acara ini, perwakilan pengurus dari seluruh Bali, termasuk kabupaten/kota dan kecamatan, berpartisipasi dalam berbagai musyawarah untuk menetapkan program kerja dan anggaran kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun ini.

Dengan terstrukturnya jalur komunikasi hingga tingkat LPD di masing-masing desa adat di Bali, sebanyak 57 LPD yang berada di Kabupaten/Kota Bali turut berkontribusi dalam Rakerda ini, yang dipusatkan di BKS LPD Provinsi Bali. Acara ini melibatkan 226 orang SDM dari seluruh Provinsi Bali.

Rakerda ini merupakan yang kedua dalam periode kepengurusan 2022-2027. Tujuan utamanya adalah sebagai platform untuk menyampaikan laporan kinerja baik dari segi keuangan maupun program kerja, dengan harapan mengarah pada perubahan positif organisasi ke depan. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk menetapkan arah dan rencana kerja serta keuangan tahunan (RKT) guna mendukung visi pemerintah dalam menghadapi era baru Bali.

Dengan semangat yang menggebu, BKS-LPD Provinsi Bali bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk terus berkarya demi kesejahteraan dan kedamaian bersama, serta memperkuat eksistensi ekonomi desa adat menuju peradaban yang lebih baik, santi, dan jagatnate.(timnewsyess)