Karangasem |   – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem periode 2024-2029 yang dikenal dengan akronim KARISMA menggelar kampanye di Kecamatan Selat, tepatnya di Desa Duda Utara, Banjar Prangsari Kaja, pada Sabtu (19/10/2024). Meskipun wilayah ini dikenal sebagai basis partai besar dengan enam anggota DPRD yang aktif, KARISMA berhasil menarik perhatian ratusan pendukung dan mendapat sambutan antusias.  

KARISMA: Pemimpin dari Masyarakat, Bukan Partai  

Pasangan KARISMA, yang maju tanpa dukungan partai politik, membawa visi dan misi "ngayah" (melayani) untuk kesejahteraan Karangasem. Dalam kampanyenya, mereka menyampaikan komitmen untuk bekerja tanpa memikirkan keuntungan pribadi.  

“Saya, sebagai calon Bupati Kari Subali, tidak akan mengambil gaji dan tunjangan. Semua hak saya akan diserahkan kepada masyarakat Karangasem,” tegas calon Bupati dalam kampanye. Ia menekankan bahwa langkah ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen tulus melayani tanpa beban partai.  

Sementara itu, calon Wakil Bupati I Ketut Putra Ismaya Jaya menambahkan bahwa setengah dari tunjangan yang akan ia terima akan digunakan untuk kegiatan sosial melalui yayasannya. “Kami ingin masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya, bukan sekadar janji kampanye,” ujarnya.  

Masyarakat Sambut Hangat dan Titip Aspirasi  

Kampanye ini juga menjadi momentum bagi masyarakat Kecamatan Selat untuk menyampaikan harapan dan keluhan. Mereka meminta agar pemerintah daerah ke depan fokus memperbaiki infrastruktur jalan dan membantu pemulihan ekonomi, terutama di sektor perkebunan salak, yang menjadi sumber penghidupan utama warga setempat.  

“Kami berharap pemimpin seperti KARISMA bisa memperhatikan jalan-jalan yang rusak dan menghidupkan kembali ekonomi salak. Selama ini kami merasa sektor ini kurang diperhatikan,” kata salah satu warga yang hadir dalam kampanye.  

Kue untuk Rakyat, Bukan untuk Partai 

Dalam orasinya, I Ketut Putra Ismaya Jaya menyampaikan filosofi sederhana namun bermakna tentang keadilan dalam pemerintahan. Ia mengibaratkan bahwa jika pemerintahan dijalankan tanpa campur tangan partai, seluruh "kue" atau hasil dari kebijakan dan anggaran akan diberikan secara utuh kepada masyarakat.  

“Kalau ada partai, kue itu dibagi-bagi dulu sebelum sisanya diberikan kepada rakyat. Tapi kami tidak begitu. Kami maju karena niat tulus untuk melayani rakyat, bukan untuk bagi-bagi kekuasaan,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah dari para pendukung.  

Pesan Penting: Pilih dengan Hati Nurani, Bukan Uang  

Pasangan KARISMA juga menekankan pentingnya masyarakat cerdas dalam memilih pemimpin. Mereka mengajak warga untuk tidak tergoda dengan iming-iming uang dari kandidat lain dan memilih berdasarkan rekam jejak dan komitmen calon yang benar-benar peduli pada rakyat kecil.  

“Pilihlah pemimpin yang mau bekerja untuk kalian, bukan karena uang. Kami di sini hadir bukan untuk janji kosong, tapi untuk bekerja bersama kalian,” ujar Ismaya Jaya.  

Terbuka di Wilayah dengan Banyak Partai  

Meski kampanye digelar di Kecamatan Selat yang didominasi oleh partai-partai politik besar, pasangan KARISMA merasa bangga karena bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal ini menjadi bukti bahwa gerakan independen mereka mendapatkan tempat di hati masyarakat.  

“Kehadiran dan dukungan warga hari ini adalah bukti bahwa pemimpin dari masyarakat untuk masyarakat bisa diterima, bahkan di wilayah yang didominasi partai,” ungkap salah satu tim sukses KARISMA.  

Kampanye pasangan KARISMA di Kecamatan Selat menjadi salah satu contoh bahwa politik tanpa partai bisa mendapat tempat di tengah masyarakat. Dengan visi pelayanan tanpa pamrih dan fokus pada kesejahteraan rakyat, pasangan ini berharap mendapatkan kepercayaan penuh dalam Pilkada Karangasem 2024.  

“Kami siap bekerja dan berjuang untuk masyarakat Karangasem. Mari bersama-sama kita wujudkan perubahan yang lebih baik tanpa kepentingan politik praktis,” tutup pasangan KARISMA dalam orasi politiknya.  

Pemilihan Kepala Daerah Karangasem 2024 akan menjadi ajang pembuktian bagi masyarakat, apakah mereka siap memilih pemimpin yang tulus bekerja atau masih terpengaruh oleh politik transaksional.(TimNewsyess)