logo loading

News

Pura Agung Kentel Gumi Gelar Karya Agung: Tawur Labuh Gentuh dan Aci Upacara Kebesaran Jagad Bali 

 Minggu, 27 Oktober 2024

Pura kentel Gumi klungkung


 

Om Swastiastu  om 
Ketua umum karya agung, Pura Agung kentel Gumi (pura puseh jagat Bali ),, Cokorda Gede Brasika Putra.SH. Menyampaikan bahwa
Dalam rangka menjaga harmoni dan kesejahteraan spiritual di Bali, Pura Agung Kentel Gumi mengadakan rangkaian karya agung dan upacara keagamaan yang melibatkan komunitas Hindu dari seluruh penjuru pulau. Acara ini menjadi momentum penting untuk memohon keselamatan dan keseimbangan alam semesta.  

Upacara yang dinamakan Tawur Labuh Gentuh dan Aci Upakara Penyajat Jagad akan mencapai puncaknya pada 16 November 2024, bertepatan dengan Purnama Kelima. Pura Agung Kentel Gumi, sebagai pusat spiritual dalam rangkaian upacara ini, turut berperan dalam menyatukan komunitas umat Hindu untuk menggelar persembahan kepada para dewa, leluhur, serta penjaga alam semesta.  

Makna Spiritual dan Jadwal Kegiatan

Karya ini tak hanya melibatkan Pura Agung Kentel Gumi, tetapi juga Pura Pasar Agung Giri Tolangkir dan sejumlah pura besar di Bali. Melalui rangkaian acara seperti melasti dan mekekopok (upacara penyucian di laut atau sumber mata air), umat akan membersihkan diri dan mempersiapkan batin untuk puncak acara.  

Acara puncak, yang berlangsung hingga 27 November 2024, akan diisi dengan berbagai ritual dan persembahan yang memohon agar alam semesta senantiasa seimbang. Sebagai penutup, digelar Aci Penyajat Jagad, upacara penghormatan terhadap alam dan roh suci agar masyarakat Bali tetap diberkahi kedamaian dan kesejahteraan.  

Selain itu, Tawur Labuh Gentuh, sebuah persembahan besar dimaksudkan untuk menghapus segala bentuk ketidakseimbangan yang muncul dalam kehidupan masyarakat dan lingkungan. Ritual ini mengandung pesan penting agar manusia senantiasa menjaga hubungan harmonis dengan alam, sesama manusia, dan Tuhan.  

Persiapan dan Partisipasi Umat
 
Sejak 7 November 2024, umat Hindu di Bali mulai melakukan melasti dan sejumlah upacara penyucian di beberapa tempat suci. Persembahan pun dipersiapkan oleh umat di setiap desa adat. Pura Pasar Agung dan Pura Agung Kentel Gumi akan menjadi pusat aktivitas dengan diadakannya berbagai bentuk upacara segara kertih, sebuah ritual penghormatan kepada perairan dan sumber kehidupan.  

Komunitas lokal dan para pemuka agama juga berpartisipasi aktif dalam mempersiapkan upacara ini. Sebagai bentuk syukur dan bakti, umat akan menggelar ritual ngaturang ayah, persembahan suci kepada para dewa dan leluhur, berharap agar berkah keselamatan dan kedamaian senantiasa mengalir ke seluruh Bali.  

Harapan untuk Karya Agung dan Kebersamaan Umat  

Seluruh rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat solidaritas masyarakat Bali. Dalam sambutannya, pemuka agama dan pengurus Pura Agung Kentel Gumi mengimbau umat untuk ikut serta dengan tulus ikhlas, menjadikan upacara ini sebagai momen refleksi spiritual. 

"Demogi karya suci puniki melarapan sareng sami, ida betara sareng ide betari katuran sugrih sareng umat sedarma, ngerahayu jagad Bali," ujar salah satu pemangku. Artinya, diharapkan upacara ini dapat membawa kedamaian dan keberkahan bagi seluruh alam dan umat manusia.  

Upacara ini juga menjadi pengingat penting bahwa menjaga keseimbangan alam dan hubungan harmonis dengan sesama bukan hanya tugas individu, tetapi tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat Bali.  

Om Santih, Santih, Santih, Om.


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024