Gianyar |  - Di sebuah sudut sunyi di Gianyar, di mana kehidupan tampak berhenti sejenak dalam kesendirian, Senin 23 September 2024 tergoreslah cerita tentang tiga hati muda yang terluka oleh takdir. Ida Bagus Rangga (12), seorang siswa kelas 1 SMP, bersama kedua adiknya, Ida Dayu Ade (10) dan Ida Dayu Komang (10), yang tengah berjuang di kelas 5 SDN Siangan, Gianyar. Mereka berjalan menyongsong mentari harapan dengan langkah-langkah kecil di tengah derasnya cobaan hidup.

Di Banjar Buditirta, Desa Siangan, mereka tinggal di sebuah rumah sederhana yang menjadi saksi bisu dari perjuangan sehari-hari. Kehilangan sang ayah meninggalkan luka yang mendalam, tidak hanya di hati, tapi juga di beban hidup yang kini harus ditanggung sendiri oleh ibu mereka, Ni Kadek Nurti (37). Sebagai seorang buruh angkut di Pasar Klungkung, Nurti mengerahkan segala daya, bekerja tanpa lelah dari pagi hingga senja. Di balik senyuman tangguhnya, ada tangisan di malam hari yang hanya diiringi oleh satu impian: agar ketiga anaknya tetap dapat bersekolah, menggapai cita-cita di ujung jalan yang panjang.

Namun, di tengah keterbatasan itu, hadir sebuah uluran tangan yang membawa secercah cahaya. Menjelang perayaan Hari Raya Galungan, Redaksi Newsyess.com, di bawah pimpinan Ngakan Putu Suardika atau yang akrab disapa Ngakan Yess, terus melanjutkan aksi berbagi dengan penuh cinta. Paket sembako berisi bumbu (bebasa) dan uang saku untuk keperluan sekolah disalurkan, bukan hanya sebagai bentuk bantuan materi, tetapi juga sebagai simbol harapan dan kasih sayang bagi mereka yang membutuhkan.

Ngakan Yess, dengan mata penuh haru, mengungkapkan, “Kami percaya bahwa berbagi bukan hanya tentang memberikan materi, tetapi menumbuhkan harapan. Di tengah ketidakpastian hidup, yang paling dibutuhkan bukan sekadar bantuan fisik, tetapi juga kepedulian dan kasih yang tulus.”

Aksi mulia ini bukan sekadar gerakan sosial biasa. Ia adalah pesan, sebuah tanda bahwa di tengah hiruk-pikuk dunia, masih ada hati yang peduli. Tangan-tangan yang siap membantu mereka yang terpuruk oleh kerasnya kehidupan. Ngakan Yess juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, termasuk LPD Bali, BPR, Gerakan Koperasi Bali, dan Bank BPD Bali. “Dukungan dari berbagai pihak membuat aksi ini semakin berarti. Ini adalah bukti nyata bahwa kepedulian sosial masih menyala terang di tengah masyarakat kita,” tambahnya.

Bagi Kadek Nurti dan ketiga anaknya, bantuan ini mungkin hanyalah langkah kecil di antara ribuan langkah perjuangan. Namun, di balik itu, tersemat janji yang tak terucapkan, janji bahwa di setiap cobaan, akan selalu ada secercah harapan yang menanti di ujung perjalanan. Dan bagi kita semua, semoga aksi ini menjadi pengingat bahwa berbagi bukan hanya tentang memberi, tapi juga tentang menghidupkan kembali mimpi-mimpi yang hampir padam.(TimNewsyess)