Jembrana, Bali | Newsyess.com –  

Di ujung timur Gumi Makepung, tepat di perbatasan antara Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Tabanan, terhampar Desa Adat Pengeragoan Dangin Tukad seluas 257 hektar. Terbentang antara pesona alam gunung di utara, hutan lindung yang asri di selatan, hingga deru samudera dan perbukitan yang menawan, desa ini dihuni oleh 825 jiwa dengan 161 KK yang tersebar dalam lima tempek bebanjaran. Masyarakatnya, yang mayoritas bergerak di sektor pertanian dan pariwisata, terus mengukir tradisi yang kental akan nilai kebersamaan dan gotong royong.

Dalam semangat menjaga dan melestarikan tradisi, Desa Adat Pengeragoan Dangin Tukad telah menetapkan program inovatif di bidang Pitra Yadnya, yaitu program Pitra Yadnya. Program ini lahir dari keputusan bersama Paruman Desa Adat yang diperkuat dalam Pararem Paos 34 point 1 dan 2, sebagai solusi untuk mengurangi beban biaya pada saat pelaksanaan upacara Ngaben sederhana.  

Melalui program Pitra Yadnya, setiap keluarga yang memenuhi syarat mendapatkan bantuan dana jenukan berupa 5 kilogram beras yang dikonversi menjadi nilai uang sebesar Rp50.000 per KK untuk meringankan biaya ritual Ngaben, mulai dari tahap pekiriman hingga ngabu. Dana jenukan ini dikelola secara kolektif oleh Prajuru Adat dan terkumpul sekitar Rp8 juta setiap kali kegiatan dilaksanakan, meskipun pengeluaran biaya mencapai Rp11 hingga Rp12 juta. Selisih yang terjadi kemudian disundul dari kas Pitra Yadnya yang bersumber dari dana klungkungnews.com/tag/LPD">LPD melalui mekanisme pahpahan.  
 
Selain itu, apabila keluarga duka memerlukan dukungan tambahan untuk menggelar upacara “ngelenggihan” atau “ngeroras” di tahap ring tiga, klungkungnews.com/tag/LPD">LPD telah menyediakan program spesial yang dikerjakan secara gotong royong oleh seluruh Krama. Kegiatan ini dikomandoi oleh Prajuru Adat dengan dukungan dari Sabha Desa dan Kerta Desa, sehingga setiap langkah pelaksanaan selalu mencerminkan semangat kebersamaan dan kearifan lokal.

Dalam kesempatan tersebut, Bendesa Pengeragoan Dangin Tukad, I Made Sugiarta, menyampaikan kebanggaan dan harapan yang mendalam. Dengan penuh keyakinan ia mengatakan:

"Saya bangga melihat bagaimana program Pitra Yadnya telah menjadi simbol nyata persatuan dan kasih sayang di antara kita. Lewat inisiatif ini, beban yang selama ini dirasakan oleh keluarga dalam melaksanakan upacara Ngaben kini dapat tereringankan. Program ini tidak hanya mengukuhkan nilai tradisi kita, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antarwarga. Tanpa dukungan klungkungnews.com/tag/LPD">LPD yang fleksibel dan pelayanan yang terjangkau, mungkin kita takkan mampu melaksanakan upacara adat dengan sepenuh hati. Mari kita satukan komitmen, karena klungkungnews.com/tag/LPD">LPD Sehat, Desa Adat Kuat!"*

I Made Sugiarta menambahkan bahwa keberhasilan program ini merupakan hasil dari kerja keras bersama, inovasi, dan semangat anak muda yang turut mengisi pengurus klungkungnews.com/tag/LPD">LPD. Ia berharap, ke depan, lebih banyak masyarakat yang terlibat aktif dalam program Pitra Yadnya sehingga tradisi dan nilai-nilai adat dapat terus terjaga dan berkembang seiring dengan dinamika zaman.

Program Pitra Yadnya tidak hanya memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan Ngaben, melainkan juga berfungsi sebagai alat pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan sistem yang sederhana namun inovatif, masyarakat dapat menabung secara kolektif dan mendapatkan manfaat berkelanjutan tanpa harus terbebani biaya besar. Di tengah keterbatasan, inisiatif ini menjadi cahaya yang menerangi jalan bagi setiap keluarga untuk tetap melestarikan tradisi dan menjalani hidup dengan lebih bermakna.

Melalui program ini, Desa Adat Pengeragoan Dangin Tukad telah menunjukkan bahwa dengan kerja sama, komitmen, dan semangat gotong royong, tradisi leluhur bisa terus hidup, bahkan berkembang, sebagai pondasi kekuatan masyarakat.
(Tim Redaksi Newsyess.com)