Gianyar, Newsyess.com – Di sudut sunyi Banjar Purnadesa, Desa Saingan, Gianyar, hidup seorang lansia yang tubuhnya kini kian menunduk dimakan usia. I Ketut Kukuh, yang telah mencapai usia 80 tahun, menjalani hari-harinya dalam keterbatasan. Sejak satu tahun terakhir, ia tak lagi mampu beraktivitas seperti dulu. Tubuhnya yang bungkuk membuat setiap langkah terasa berat, memaksanya bersandar pada tongkat setia.  

Pekak Kukuh kini tinggal bersama cucunya, satu-satunya keluarga yang merawatnya setelah anak dan istrinya lebih dulu berpulang. Hidupnya penuh keterbatasan, namun ia tetap berharap. “Semoga saya tetap sehat di sisa usia ini,” ucapnya lirih, seolah menitipkan doa pada angin yang membawa harapan ke langit.  

Mengetuk pintu harapan itulah, Redaksi Newsyess hadir. Pada Selasa, 17 Desember 2024, Redaksi Newsyess yang dipimpin Ngakan Putu Suardika, atau yang akrab disapa Ngakan Yess, menyerahkan bantuan paket sembako kepada Pekak Kukuh. Sebuah aksi sederhana, namun penuh makna, yang membuktikan bahwa di dunia ini masih ada kasih yang berkelana, mencari mereka yang membutuhkan.  

Dalam keterharuan, Ngakan Yess menyampaikan pesan yang menggetarkan hati, *“Redaksi Newsyess tidak akan berhenti berbagi, karena masih ada saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan, baik itu lansia maupun anak yatim. Teruslah berbagi kepada sesama, seperti pesan Bapak Presiden Prabowo, jika kamu mampu berbagilah kepada sesama, jika tidak mampu, berbagilah kepada satu orang saja.”*  

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada mitra-mitra yang selalu mendukung aksi sosial ini. “Kami sangat berterima kasih kepada BPD Bali, LPD, BPR, Koperasi, serta para tokoh masyarakat dan adat yang telah berpartisipasi. Kebaikan ini adalah bukti bahwa bersama kita bisa menciptakan dunia yang lebih penuh kasih,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.  

Di balik bantuan yang diberikan, ada rasa cinta yang tak terlihat namun begitu nyata. Senyum Pekak Kukuh, meski penuh guratan usia, menjadi bukti bahwa secuil kebaikan mampu menghidupkan kembali api semangat yang hampir padam.  

Aksi berbagi ini tidak hanya sekadar menyerahkan sembako, tetapi juga sebuah pelukan kasih kepada mereka yang terlupakan oleh dunia. Karena sejatinya, hidup adalah tentang berbagi. Berbagi harapan, berbagi kasih, berbagi kehidupan. Dan di hari itu, Pekak Kukuh kembali merasa bahwa ia tidak sendiri. (TimNewsyess)