logo loading

News

Berbagi Untuk Dua Lansia yang Terasing di Senja Hari: Cerita Kesepian dan Harapan yang Terkubur

 Selasa, 08 Oktober 2024

Berbagi pada sesama


 

Karangasem |  - Di balik kebisingan dunia yang terus berputar, terdapat kisah menyentuh yang terabaikan. Di Banjar Dinas Sanggem, Desa Sangkan Gunung, Kabupaten Karangasem, dua jiwa tua terjebak dalam kesunyian, menanti hari-hari yang kian mendekat. Ni Mangku Bakti, wanita berusia 75 tahun, kini hidup dalam kesendirian yang menyayat hati. Kehilangan saudaranya, yang tragis tertabrak motor setahun lalu, telah mengubah hidupnya menjadi sepi yang pekat. Aktivitasnya kini terbatas, dan ia hanya bisa merenungi dinding-dinding rumah yang semakin terasa menyesakkan.

Di sampingnya, ada Ni Nyoman Silib, seorang wanita berusia 70 tahun, yang juga menjalani hari-hari tanpa teman. Kehidupan ini menjadi beban berat baginya, terpuruk dalam keterasingan akibat usia yang renta dan asam urat tinggi yang membuatnya tak mampu bergerak. Kesunyian merangkul mereka berdua, seperti awan gelap yang menutupi sinar matahari, dan harapan yang kian memudar.

Ketika mendengar kisah menyedihkan ini, Redaksi Newsyess bersama CV. Mitra Karya Bahagia (CV. MKB) tergerak untuk memberikan sedikit cahaya dalam gelapnya hidup mereka. Dalam keheningan, paket sembako disiapkan dengan penuh harapan, sebagai tanda kepedulian dan kasih sayang kepada dua wanita yang telah banyak melewati liku-liku kehidupan.

Ngakan Putu Suardika, yang akrab disapa Ngakan Yess, selaku pimpinan Redaksi Newsyess, mengungkapkan kepedihannya saat menyerahkan bantuan. “Melihat Ni Mangku dan Ni Nyoman, hati saya teriris. Mereka adalah simbol dari banyaknya lansia yang terabaikan. Dalam kesepian dan keterasingan, mereka seakan merindukan kehadiran orang-orang terkasih. Ini bukan sekadar pemberian sembako, melainkan harapan bahwa ada yang peduli, bahwa mereka tidak sendirian dalam perjalanan ini.”

Air mata tak tertahan saat Ngakan Yess melanjutkan, “Semoga bantuan ini dapat memberikan sedikit kebahagiaan di tengah kesedihan yang mereka alami. Kita semua harus ingat, tidak ada yang lebih menyakitkan daripada merasa terasing di saat kita paling membutuhkannya. Marilah kita saling mengingatkan, bahwa di antara kesibukan kita, masih ada jiwa-jiwa yang menanti sentuhan kasih sayang.”

Kisah ini bukan hanya tentang dua lansia yang terpinggirkan, tetapi juga cerminan bagaimana kita sering kali melupakan mereka yang telah berjuang selama ini. Dalam kesedihan yang mendalam, ada harapan yang bisa dibangun kembali, bahwa di balik duka, ada cinta dan kepedulian yang takkan pernah pudar.(TimNewsyess)


Penulis : Tim Klungkungnews


Siapa Calon Bupati Buleleng 2024 Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024



Siapa Calon Wakil Walikota Denpasar Selanjutnya?

Polling Dimulai per 1 Maret 2024