Besakih – Newsyess.com | Dalam rangka mendukung kelancaran rangkaian Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Anggota DPR RI Komisi IX, Ibu Tutik Kusuma Wardhani, S.E., M.M.Kes., menghadiri sekaligus meresmikan pembukaan “Posko Siaga Emergensi 24 Jam” yang digagas oleh Perkumpulan Bengkel Mobil klungkungnews.com/tag/Bali">Bali (PBMB), Minggu (13/4/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program tahunan PBMB, di mana setiap pelaksanaan piodalan besar di Besakih, organisasi ini turut berkontribusi melalui pelayanan sosial berupa bantuan teknis darurat kendaraan bagi para pemedek yang tengah tangkil/sembahyang.

Ngayah dengan Keahlian, Bantu Pemedek di Jalur Perjalanan

Ketua PBMB, Jmk. Made Budiasa, S.T., M.MSc., dalam sambutannya menjelaskan bahwa “Posko Siaga 24 jam” akan beroperasi mulai 13 April hingga 2 Mei 2025. Posko ini menjadi tempat siaga bagi para teknisi otomotif dari seluruh klungkungnews.com/tag/Bali">Bali yang siap membantu pemedek jika mengalami gangguan kendaraan saat perjalanan menuju atau dari Pura Besakih.

“Kami berangkat dari semangat ngayah. Ini adalah bentuk bakti kami melalui keahlian masing-masing untuk memastikan para pemedek bisa tangkil dengan aman dan nyaman,” ujar Budiasa.

PBMB mengerahkan tim relawan teknisi dari berbagai bengkel anggota yang akan berjaga secara bergiliran, dengan titik-titik siaga tersebar di beberapa jalur utama menuju Besakih.

Tutik Kusuma Wardhani: PBMB Hadirkan Kolaborasi Sosial Berbasis Profesionalisme

Dalam sambutannya, Ibu Tutik Kusuma Wardhani, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas inisiatif dan konsistensi PBMB dalam menghadirkan pelayanan sosial berbasis keahlian.

“Saya sangat bangga dan terharu melihat semangat rekan-rekan PBMB klungkungnews.com/tag/Bali">Bali yang ngayah di Besakih selama pelaksanaan karya suci ini. Ini adalah wujud nyata kolaborasi sosial yang profesional, di mana semangat pengabdian tidak hanya hadir di bidang keagamaan, tetapi juga dalam bentuk bantuan nyata di lapangan,” ujarnya.

Sebagai anggota DPR RI yang duduk di Komisi IX yang membidangi ketenagakerjaan dan kesehatan, Tutik menilai kegiatan PBMB sejalan dengan semangat pemberdayaan masyarakat dan solidaritas sosial berbasis komunitas.

“Program ini tidak hanya menyentuh sisi teknis, tapi juga menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi. Saya yakin ini sangat membantu masyarakat, khususnya para pemedek, dalam menjalankan ibadahnya dengan tenang. Ini adalah bentuk gotong royong modern yang patut diapresiasi dan dijadikan contoh,” imbuhnya.

Harapan Jadi Program Percontohan Nasional

Tutik juga mendorong agar kegiatan serupa bisa diduplikasi oleh komunitas-komunitas profesional lain di Indonesia. Ia menilai bahwa pendekatan PBMB bisa menjadi model pemberdayaan berbasis keahlian yang tepat sasaran, terlebih di momen-momen keramaian publik.

“Semoga ini jadi contoh bagaimana keahlian yang kita miliki bisa dimanfaatkan untuk pelayanan sosial. Kalau komunitas dokter, perawat, guru, bahkan IT juga bergerak seperti ini, saya yakin banyak masalah sosial yang bisa dibantu secara gotong royong,” katanya.

Kegiatan bakti sosial PBMB ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, lembaga adat, hingga aparat kepolisian dan relawan. Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan suasana yang tertib, aman, dan nyaman selama “Karya Ida Bhatara Turun Kabeh” berlangsung di Pura Besakih.

“Posko Siaga PBMB” tidak hanya menjadi tempat perbaikan kendaraan, tetapi juga menjadi simbol kesadaran kolektif akan pentingnya hadir dan berguna bagi sesama, terutama di saat umat memerlukan. (TimNewsyess)